*Jepang Luncurkan Misi "Moon Sniper" ke Bulan - kodemimpi

Ingat KOPI Ingat KodeMimpi

promoterbaik, segudangpromo, Main togel gampang, diskon besar, mudah menang, gampangmenang, withdrawcepat, deposit, depocepat, deposittercepat, bonusharian, bonusnewmember, segudangbonus, bonus terbanyak, dapat 100% new member, harian 50% untuk slotgame, sehari dapat 5x claim. Salah satu bandar online terbaik dan terpercaya, kodemimpi, minumkopiingatkodemimpi, kopimanis, kopiwangi, slotgame, sehari dapat 5x claim. Salah satu bandar online Terbaik dan Terpercaya, togel tanpa diskon hadiah lebih besar, togel masang terbalik dibayar juga, segudang bonus, bandar online terbaik, pragmatic, habanero, slotgame, pgsoft , microgaming, sbobet , jokergaming, sabasport, ioncasino, maxwin, zeus,bonaza , slotgameterbaik, slotgacor, slotrtp terbaik, rtp akurat , rtp, koigate , gate of olympus, bukumimpi , bukumimpibt, whatsapp, telegram, facebook, newmember, bonusnewmember, bonusharian, bonus, daftaronline, daftartogel, daftarslotgame, daftarlslot, sdyneypools, sdyney, singapore4d, sgp4d , sgptoto, singaporetoto, hongkongpools, hongkong, pasaranhongkong, pasarantotomacau, masangtogel, masangbuntut, mainslot, mainslotgame, gacor, gacorslot, slotgacor,

kodemimpi,kode mimpi

*Jepang Luncurkan Misi "Moon Sniper" ke Bulan

roket

KODEMIMPI - Jepang pada Kamis (7/9/2023) meluncurkan misi ke Bulan setelah mengalami beberapa kali penundaan akibat kondisi cuaca buruk.

Roket H2-A meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima di selatan Jepang, menurut Badan Antariksa Jepang (JAXA).

Roket ini membawa pendarat "Moon Sniper" milik Jepang, yang diperkirakan akan mencapai permukaan Bulan dalam waktu empat hingga enam bulan.

Sistem pendaratan Jepang, yang secara resmi disebut Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) atau Pendarat Cerdas untuk Selidiki Bulan dirancang agar dapat mendarat di Bulan dalam jarak 100 meter dari target tertentu.

Jarak target tersebut jauh lebih presisi dari jarak pendaratan yang biasanya dapat mencapai perbedaan beberapa kilometer.

"Dengan menciptakan pendarat SLIM ini, manusia akan membuat pergeseran kualitatif untuk dapat mendarat di tempat yang kita inginkan dan bukan hanya di tempat yang mudah untuk mendarat," kata JAXA sebelum peluncuran.

Secara global, "belum ada contoh pendaratan yang tepat di benda-benda angkasa dengan gravitasi yang signifikan seperti di Bulan," tambah badan antariksa milik Jepang tersebut.

JAXA juga mengatakan bahwa pendaratan presisi seperti itu akan membuka jalur di masa depan, di mana pendaratan dapat dilakukan di planet dengan sumber daya yang lebih sedikit daripada Bulan.

Selain itu, roket misi kali ini juga membawa satelit penelitian yang dikembangkan oleh JAXA, NASA, dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Satelit penelitian ini diharapkan dapat mengamati angin plasma gas panas yang berembus di alam semesta. Hal ini akan membantu memahami aliran massa dan energi, serta komposisi dan evolusi obyek-obyek ruang angkasa.

  • Jepang berharap misi kali ini sukses

Beberapa upaya pendaratan Jepang di Bulan memang sempat gagal, termasuk tahun lalu ketika Jepang mengirimkan wahana Omotenashi sebagai bagian dari program Artemis milik Amerika Serikat (AS).

Omotenashi digadang-gadang akan menjadi pendaratan di Bulan yang paling kecil sedunia, tetapi naas wahana itu justru hilang kontak.

Pada April, sebuah perusahaan rintisan Jepang bernama "ispace" juga gagal dalam upaya ambisiusnya untuk menjadi perusahaan swasta pertama yang mendarat di Bulan.

Peluncuran Jepang hari ini (7/9/2023) dilakukan dua minggu setelah India, yang tercatat menjadi sebuah kemenangan bersejarah, berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 di dekat kutub selatan Bulan.

India adalah negara pertama yang mendaratkan pesawat luar angkasa di kutub selatan Bulan.

Selain India, AS, Rusia, dan China merupakan negara-negara yang sukses mendaratkan wahana antariksa mereka di Bulan.